7:12 AM






Sering terdapat pertanyaan tentang perbedaan di bulan ramadhan di era ini. Mengapa di negara Indonesia sering terjadi perbedaan dalam menentukan awal dan akhir bulan ramadhan ?. Disini akan diuraikan beberapa penyebab perbedaan pendapat tersebut, semoga kita bisa menyikapi dengan sebaik mungkin.


1. ( H.R Abu Dawud, Al-Hakim dan Ibnu Hibban).(Hadits Shahih).
"Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. beliau berkata :
Manusia sama melihat Hilal (bulan sabit), maka akupun mengabarkan hal itu kepada Rasululullah Muhammad SAW.
Saya katakan :
sesungguhnya saya telah melihat Hilal.  Maka beliau Rasulullah Muhammad SAW puasa dan memerintahkan semua orang agar puasa."

2. ( HR. Bukhary Muslim).
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: Mulailah puasa karena melihat ru'yah dan berbukalah ( akhirilah puasa
Ramadhan ) dengan melihat ru'yah. Apabila awan menutupi pandanganmu, maka sempurnakanlah bulan Sya'ban selama Tiga Puluh hari.  "

Dengan adanya uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
1. Menetapkan awal dan akhir bulan Ramadhan dengan melihat ru'yah, meskipun bersumber dari laporan seseorang, yang penting adil (dapat dipercaya).
Jika bulan sabit (Hilal) tidak terlihat karena tertutup awan, misalnya, maka bilangan bulan Sya'ban digenapkan menjadi Tiga Puluh hari. (dalil 1 dan 2).

2. Pada dasarnya ru'yah yang dilihat oleh penduduk di suatu negara, berlaku untuk seluruh dunia. Hal ini akan berlaku jika Khilafah ' Ala Minhaajinnabiy sudah tegak (dalil 2).

3. Selama khilafah belum tegak, untuk menghindarkan meluasnya perbedaan pendapat ummat Islam tentang hal ini, sebaiknya ummat Islam mengikuti ru'yah yag nampak di negeri masing-masing. (ini hanya pendapat sebagian ulama).

Jadi, apabila ada perbedaan diantara umat muslim itu adalah hal wajar, karena umat muslim berdomisili di tempat yang berbeda. Dan hal yang sering dialami adalah keadaan cuaca di setiap daerah didunia, bahkan di satu negara. Oleh karena itu, janganlah kita menjadikan perbedaan ini sebagai perpecahan diantara kita sesama muslim. Dan sebaiknya kita juga saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut.

Semoga Alloh SWT selalu menolong dan menuntun kita ke jalan yang lurus. Amiin

ketik ulang dari :

PANDUAN PUASA RAMADHAN
Oleh: Ustadz Abu Rasyid

This post is written by for Ucapkan "Bismillah" Untuk Awali Hidup. It was posted on Tuesday, July 24, 2012 at 7:12 AM. The post is filed under , , , , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Also feel free to leave a response about this entry. We welcome comments and always love to hear from you.

0 comments:

Post a Comment