Pada dasarnya, semua hal di dunia ini memiliki ujuan atau cobaan. Tidak terkecuali puasa (bulan ramadhan). Namun, diantara orang-orang yang mendapat cobaan bisa lulus/berhasil melewati cobaan tersebut. Di bulan berkah (bulan ramadhan), cobaan terberat adalah menjaga (melawan) hawa nafsu kita. Bahkan dalam suatu riwayat, Rasulullah Muhammad SAW telah bersabda : "perang terberat adalah perang melawan hawa nafsu". Jadi, sebagai muslim yang baik, sebaiknya kita bisa menghindarkan diri dalam hal yang membatalkan puasa, diantaranya :
1. (Al-Baqarah : 187)
"...dan makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam (fajar), kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam..."
2. (Hadits Shahih, riwayat Al-Jama'ah kecuali An-Nasai)
"Dari Abu Hurairah ra.: bahwa sesungguhnya nabi saw. telah bersabda : Barangsiapa yang terlupa, sedang dia dalam keadaan puasa, kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah ia sempurnakan puasanya. Hal itu karena sesungguhnya Allah hendak memberinya karunia makan dan minum "
3. (H.R : Abu Daud dan At-Tirmidziy)
"Dari Abu Hurairah ra. bahwa sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : Barang siapa yang muntah dengan tidak sengaja, padahal ia sedang puasa - maka tidak wajib qadha (puasanya tetap sah), sedang barang siapa yang berusaha sehinggga muntah dengan sengaja, maka hendaklah ia mengqadha (puasanya batal)."
4. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
"Diriwayatkan dari Aisyah ra ia berkata : Disaat kami berhaidh (datang bulan) dimasa Rasulullah saw. kami dilarang puasa dan diperintah untuk mengqadhanya dan kami tidak diperintah untuk mengqadha shalat. "
5. (H.R : Abu Daud) hadits shahih
"Diriwayatkan dari Hafshah, ia berkata : Telah bersabda Nabi saw. Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa ( Ramadhan ) sejak malam, maka tidak ada puasa baginya."
6. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
"Telah bersabda Rasulullah saw: Bahwa sesungguhnya semua amal itu harus dengan niat."
7. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Sesungguhnya seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw: Ya Rasulullah saya terlanjur menyetubuhi istri saya (di siang hari) padahal saya dalam keadaan puasa (Ramadhan), maka Rasulullah saw bersabda : Punyakah kamu seorang budak untuk dimerdekakan ? Ia menjawab : Tidak. Rasulullah saw bersabda : Mampukah kamu puasa dua bulan berturut-turut ? Lelaki itu menjawab : Tidak. Beliau bersabda lagi : Punyakah kamu persediaan makanan untuk memberi makan enam puluh orang miskin ? Lelaki itu menjawab : Tidak. Lalu beliau diam, maka ketika kami dalam keadaan semacam itu, Rasulullah datang dengan membawa satu keranjang kurma, lalu bertanya : dimana orang yang bertanya tadi ? ambilah kurma ini dan shadaqahkan dia. Maka orang tersebut bertanya : Apakah kepada orang yang lebih miskin dari padaku ya Rasulullah ? Demi Allah tidak ada diantara sudut-sudutnya (Madinah) keluarga yang lebih miskin daripada keluargaku. Maka Nabi saw. lalu tertawa sampai terlihat gigi serinya kemudian bersabda : Ambillah untuk memberi makan keluargamu."
Terdapat beberapa ayat dan hadits yang disebutkan diatas, sehingga kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa hal-hal membatalkan puasa (Bulan Ramadhan) adalah sebagai berikut :
1. Sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa. (dalil 2)
2. Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak sengaja, maka tidak membatalkan puasa. (dalil 3)
3. Pada siang hari terdetik niat untuk berbuka. (dalil 5 dan 6)
4. Dengan sengaja menyetubuhi istri (berhubungan badan) di siang hari di bulan ramadhan, dalam hal ini, selain puasanya batal, ia terkena hukum yang berupa :
memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin.(dalil 7)
5. Datang bulan di siang hari Ramadhan (sebelum waktu masuk Maghrib).(dalil : 4)
Dari uraian diatas, hal-hal yang bisa membatalkan puasa bisa kita atasi dengan mendekatkan diri kepada Alloh SWT, serta membiasakan diri melakukan hal-hal positif.
Semoga kita sebagai umat islam, senantiasa terjaga dari nafsu-nafsu yang buruk. Amiin.
ketik ulang dari :
PANDUAN PUASA RAMADHAN
Oleh: Ustadz Abu Rasyid
This post is written by Yuwana for Ucapkan "Bismillah" Untuk Awali Hidup. It was posted on Tuesday, July 24, 2012 at 11:36 PM. The post is filed under Adab Ramadhan, Berkah Ramadhan, Bulan Puasa, Cara Islami, Kehidupan Islami, Puasa Ramadhan, Seputar Ramadhan . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Also feel free to leave a response about this entry. We welcome comments and always love to hear from you.
0 comments:
Post a Comment