Puasa ramadhan itu bukan untuk memberatkan bagi orang muslim, tetapi untuk meningkatkan ketaqwaan mereka. Mungkin juga banyak orang muslim yang merasa terbebani akan adanya puasa ramadhan. Dan jika anda adalah seorang muslim yang terdapat pada golongan dibawah ini, anda akan mendapatkan keringanan dalam menjalankan puasa di bulan penuh berkah ini (bulan ramadhan) :
1. (Al-Baqarah:185)
"(Masa yang diwajibkan kamu puasa itu ialah) bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Qur'an, menjadi pertunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan pertunjuk, dan (menjelaskan) antara yang haq dengan yang bathil. Karenanya, siapa saja dari antara kamu yang menyaksikan anak bulan Ramadhan (atau mengetahuinya), maka hendaklah ia puasa di bulan itu; dan siapa saja yang sakit atau dalam musafir maka (bolehlah ia berbuka, kemudian wajiblah ia puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (Dengan ketetapan yang demikian itu) Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan, dan Ia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran. Dan juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadhan), dan supaya kamu membesarkan Allah karena mendapat pertunjukNya, dan supaya kamu bersyukur."
2. (HR. Ahmad, Abu Dawud, AL-Baihaqi dengan sanad shahih).
"Diriwayatkan dari Mu'adz , ia berkata :
Sesungguhnya Allah swt telah mewajibkan atas nabi untuk puasa, maka DIA turunkan ayat (dalam surat AL-Baqarah : 183-184), maka pada saat itu barangsiapa mau puasa dan barangsiapa mau memberi makan seorang miskin, keduanya diterima.
Kemudian Allah menurunkan ayat lain ( AL-Baqarah : 185), maka ditetapkanlah kewajiban puasa bagi setiap orang yang mukim dan sehat dan diberi rukhsah ( keringanan) untuk orang yang sakit dan bermusafir dan ditetapkan cukup memberi makan orang misikin bagi oran yang sudah sangat tua dan tidak mampu puasa. "
3. (H.R.Muslim)
"Diriwayatkan dari Hamzah Al-Islamy :
Wahai Rasulullah, aku dapati bahwa diriku kuat untuk puasa dalam safar, berdosakah saya ? Maka Rasulullah Muhammad SAW bersabda :
hal itu adalah merupakan kemurahan dari Allah Ta'ala, maka barangsiapa yang menggunakannya maka itu suatu kebaikan dan barangsiapa yang lebih suka untuk terus puasa maka tidak ada dosa baginya "
4. ( H.R Ahmad, Muslim dan Abu Dawud)
"Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudry ra. ia berkata :
Kami bepergian bersama Rasulullah saw. ke Makkah, sedang kami dalam keadaan puasa.
Selanjutnya ia berkata :
Kami berhenti di suatu tempat. Maka Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya kamu sekalian sudah berada ditempat yang dekat dengan musuh kalian, dan berbuka lebih memberi kekuatan kepada kamu. Ini merupakan rukhsah, maka diantara kami ada yang masih puasa dan ada juga yang berbuka. Kemudian kami berhenti di tempat lain. Maka beliau juga bersabda:
Sesungguhnya besok kamu akan bertemu musuh, berbuka lebih memberi kekuatan kepada kamu sekalian,maka berbukalah. Maka ini merupakan kemestian, kamipun semuanya berbuka. Selanjutnya bila kami bepergian beserta Rasulullah saw. kami puasa ."
5. (HR. Ahmad dan Muslim)
"Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudry ra. ia berkata :
Pada suatu hari kami pergi berperang beserta Rasulullah saw. di bulan Ramadhan. Diantara kami ada yang puasa dan diantara kami ada yang berbuka . Yang puasa tidak mencela yang berbuka ,dan yang berbuka tidak mencela yang puasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang mendapati dirinya ada kekuatan lalu puasa, hal itu adalah baik dan barangsiapa yang mendapati dirinya lemah lalu berbuka,maka hal ini juga baik"
6. (HR.Tirmidzy)
"Dari Jabir bin Abdullah :
Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pergi menuju ke Makkah pada waktu fathu Makkah, beliau puasa sampai ke Kurraa’il Ghamiim dan semua manusia yang menyertai beliau juga puasa. Lalu dilaporkan kepada beliau bahwa manusia yang menyertai beliau merasa berat , tetapi mereka tetap puasa karena mereka melihat apa yang tuan amalkan (puasa). Maka beliau meminta segelas air lalu diminumnya. Sedang manusia melihat beliau, lalu sebagian berbuka dan sebagian lainnya tetap puasa. Kemudian sampai ke telinga beliau bahwa masih ada yang nekad untuk puasa. Maka Rasulullah SAW pun bersabda : mereka itu adalah durhaka."
7. (Riwayat Abu Dawud) Shahih
"Ucapan Ibnu Abbas :
wanita yang hamil dan wanita yang menyusui apabila khawatir atas kesehatan anak-anak mereka, maka boleh tidak puasa dan cukup membayar fidyah memberi makan orang miskin."
8. (Riwayat Baihaqi) Shahih
"Diriwayatkan dari Nafi' dari Ibnu Umar:
Bahwa sesungguhnya istrinya bertanya kepadanya (tentang puasa ramadhan), sedang ia dalam keadaan hamil. Maka ia menjawab :
Berbukalah dan berilah makan sehari seorang miskin dan tidak usah mengqadha puasa ."
9. (HR.Ath-Thabari dengan sanad shahih di atas syaratMuslim, kitab AL-irwa jilid IV hal 19)
"Diriwayatkan dari Sa'id bin Abi 'Urwah dari Ibnu Abbas beliau berkata :
Apabila seorang wanita hamil khawatir akan kesehatan dirinya dan wanita yang menyusui khawatir akan kesehatan anaknya jika puasa Ramadhan.
Beliau berkata :
Keduanya boleh berbuka (tidak puasa ) dan harus memberi makan sehari seorang miskin dan tidak perlu mengqadha puasa"
Berapa kesimpulan yang dapat kita diambil dari uraian di atas adalah:
1. Orang Mu'min yang diberi keringanan diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu adalah:
a. Orang sakit yang masih ada harapan sembuh,
b. Orang yang bepergian (Musafir), namun Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.
2. Orang Mu'min yang diberi keringanan diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena:
a. Umurnya sangat tua dan lemah.
b. Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
c. Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.
d. Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.
e. Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan. (dalil 2,7,8 dan 9).
Jadi, diantara kita sebagai umat muslim, kita juga mendapatkan keringanan dalam berpuasa di bulan ramadhan. Hal ini bisa mengingatkan kita, bahwa Alloh SWT adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Semoga puasa ramadhan anda lancar tanpa halangan suatu apapun. Amiin.
ketik ulang dari :
PANDUAN PUASA RAMADHAN
Oleh: Ustadz Abu Rasyid
This post is written by Yuwana for Ucapkan "Bismillah" Untuk Awali Hidup. It was posted on Tuesday, July 24, 2012 at 10:55 AM. The post is filed under Adab Ramadhan, Berkah Ramadhan, Cara Islami, Dunia Islami, Kehidupan Islami, Puasa Ramadhan, Seputar Ramadhan . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Also feel free to leave a response about this entry. We welcome comments and always love to hear from you.
0 comments:
Post a Comment